Pilkada Aceh 2017, Belajar Dari Enrique Pena Nieto Ala Mexico - AceHoe- Live. co

AceHoe- Live. co

Blog Informasi terpilih khusus rakyat Aceh, Nasional Serta Dunia Internasional

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, September 6, 2016

Pilkada Aceh 2017, Belajar Dari Enrique Pena Nieto Ala Mexico

Radarpase.co [07/09/16]. Siapa yang tidak kenal Presiden Mexico, beliau adalah Presiden tertampan serta termuda didunia. Berusia 50 tahun, Pena Nieto sebenarnya bukanlah sosok baru di dunia politik Meksiko. Dia juga bukanlah sekadar mantan gubernur negara bagian (semacam provinsi) yang beristrikan seorang bintang TV. Pena Nieto bisa dikatakan sebagai "wajah baru" di Partai Revolusioner Institusional (PRI), partai yang sudah mendominasi Meksiko selama 71 tahun, meski penuh dengan intrik, represi dan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).

Dilahirkan di Atlacomulco, sebuah kota kecil sebelah barat Mexico City, Pena Nieto digadang-gadang sebagai calon pemimpin masa depan negerinya oleh sejumlah orang, setidaknya dari partainya sendiri. "(Dia) Mewakili generasi baru loyalis PRI. Dia segar, berpenampilan sangat menarik, dan penuh ide (baru) soal pemerintahan," demikian antara lain ungkapan dari Presiden Nasional PRI, Pedro Joaquin.

Merupakan juga seorang pengacara dengan gelar MBA, Pena Nieto yang sebelumnya lebih banyak bekerja untuk PRI di level negara bagian, terpilih sebagai anggota dewan setempat (negara bagian Mexico) pada 2003. Lantas tak lama, pada 2005, dia sudah terpilih sebagai Gubernur Negara Bagian Mexico.

Sebagai politisi muda, Pena Nieto disebut-sebut banyak diuntungkan karena punya relasi dengan politisi garda-tua PRI berpengaruh, macam Arturo Montiel dan Rodolfo del Mazo. Namun di luar itu, ia juga dikenal piawai menjalin hubungan dengan media, terutama sekali stasiun TV, walau bila perlu juga berani membayar untuk mendapatkan publikasi bagus.


- Pemilu Presiden Mexico 2012


Pada masa Pemilu Presiden Mexico tahun 2012, Pena Nieto mengamankan sekitar 38% suara, beberapa angka lebih tinggi dari saingan terdekatnya.
Kemenangan bagi mantan gubernur berusia 50 tahun ini dipandang sebagai kembalinya Partai Revolusi Institusional (PRI), memegang kekuasaan di Meksiko.
Sebelumnya PRI pernah berkuasa selama 71 tahun di Meksiko sampai akhirnya mengalami kekalahan tahun 2000. Perayaan di markas PRI juga sudah dimulai setelah pemilihan ditutup.
Pena Nieto dalam sambutannya menyatakan: ”Kita semua menang dalam pemilihan ini. Meksiko menang, ” katanya. “Ini hanya permulaan dari pekerjaan yang menanti dihadapan kami,” tambahnya.
Ketika kampanyenya dulu, ekonomi dan perang melawan narkoba menjadi isu utama yang diangkat para kandidat. “Tidak akan ada pakta atau gencatan senjata dengan kejahatan terorganisir,” kata Pena Nieto. Pena Nieto dianggap sebagai wajah baru dari PRI, sebuah pemecah kebuntuan atas masa lalu partai yang suram yang sering dikaitkan dengan geng narkoba.
Pena Nieto membangun reputasinya dalam "janji” yang dia buat saat menjabat gubernur negara bagian Meksiko, yaitu memfokuskan pada pekerjaan publik dan peningkatan infrastruktur. Andres Manuel Lopez Obrador, kandidat Partai Revolusi Demokratik berada di peringkat kedua dengan 31% suara. Sedangkan Josefina Vazquez Mota, kandidat dari partai yang berkuasa saat ini Partai Aksi Nasional, PAN, telah mengakui kekalahan. Penghitungan cepat yang dilakukan otoritas pemilihan, IFE, mengungkapkan bahwa dia hanya mendapatkan 25% suara.

- Pilkada Aceh 2017  Ala Mexico

Panggung Politik Aceh semakin hangat menjelang Pilkada 2017, Empat tokoh Aceh yang lama sudah digadang-gadangkan sebagai kandidat semakin kuat ambisinya untuk bertarung menuju aceh 1, yaitu Muzakir Manaf, Irwandi Yusuf, Tarmizi A Karim, dan juga Zakaria Saman. Kini sang Gebunur Aceh Zaini Abdullah juga menyatakan dirinya ingin kembali bersaing dibursa calon Aceh Satu.
Walaupun perbedaan signifikan antara Mexico sebuah negara berdaulat sedangkan Aceh adalah salah satu provinsi termasuk dalam bingkai NKRI tetapi memiliki khas sendiri kesamaan Pemilu Mexico 2012 serta Pilkada Aceh 2017 nantinya. Sama - sama dalam persaingan ketat dalam tekanan sana sini dari berbagai pihak untuk memenangkan salah satu kandidat calon gubernurnya. 
Permasalahan Negeri pun hampir sama Aceh  terkenal sebagai wilayah bekas konflik, Daerah Ganja no .1 di Indonesia, sedangkan Mexico adalah wilayah kartel narkotika paling mematikan di dunia. Jadi tugas pemimpinan kedua daerah berbeda status ini sangatlah berat. 

[ Presiden Mexico, Enrique Pena Nieto ] 

Tolak ukur pemimpin ditanah kartel narkotika Amerika Latin, sudah harus menjadi pembelajaran bagi wilayah bekas konflik seperti Aceh yang juga memiliki kesamaan dengan eksistensi ganja No.1 di dunia.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here