Dunning Kruger Dalam Fenomena Pilkada Aceh - AceHoe- Live. co

AceHoe- Live. co

Blog Informasi terpilih khusus rakyat Aceh, Nasional Serta Dunia Internasional

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, February 2, 2017

Dunning Kruger Dalam Fenomena Pilkada Aceh





     Pilkada Aceh yang digelar serentak di 23 kabupaten dan kota pada 15 Februari 2017. Pendukung masing masing pasangan telah melakukan segala upaya untuk memenangkan kandidat yang didukung. Dimulai dari membangun Koalisi partai lokal dengan partai nasional, hingga dukungan KTP bagi kandidat calon  Independent yang ingin maju. Namun ada sebuah fenomena baru dalam masyarakat kita baik pemilih tetap maupun pemilih baru. Fenomena ini adalah "Dunning Kruger" di mata masyarakat Aceh, khususnya menyikapi pilkada. Pasca konflik selama 30 tahun kemudian Perjanjian Perdamaian MoU Helsinki 2005, banyak sekali kita temui kasus kaum tua maupun muda mengidap "Dunning Kruger". 

Pada tahun 1999, psychologist David Dunning dan Justin Kruger menerbitkan sebuah jurnal ilmiah berjudul “Unskilled and unaware of it: how difficulties in recognizing one’s own incompetence lead to inflated self-assessments." Yang saat ini lebih populer disebut dengan efek Dunning-Kruger. Jurnal ilmiah tersebut menyatakan bahwa ada orang yang sebenarnya tidak berkompeten dalam bidang tertentu, tapi dirinya merasa berkompeten pada bidang tersebut melebihi orang lain. Pada individu dengan Dunning-Kruger Effect akan merasa bahwa dirinya mempunyai kemampuan/ pengetahuan yang lebih tinggi dari orang-orang sekitarnya, padahal tidak. Mereka tidak menyadarinya dan merasa percaya diri padahal sebenarnya mereka dibawah rata-rata.

Kebanyakan fenomena efek Dunning-Kruger terjadi pada individu yang mempunyai kecerdasan dibawah rata-rata. Mungkin karena mereka saking bodohnya sehingga tidak menyadari kalau sebenarnya mereka dibawah rata-rata. Efeknya orang-orang seperti ini akan terlihat sok pintar, tapi pendapatnya sangat mudah dipatahkan. Tapi tidak hanya pada individu dibawah rata-rata, kadang Dunning-Kruger Effect juga bisa terjadi pada individu yang baru saja mempelajari suatu kompetensi atau pengetahuan baru. Misalnya, ada individu yang baru saja bergabung organisasi hebat atau partai lokal/nasional penguasa negeri. Walaupun cuma simpatisan atau pernah ditunjuk dalam sebuah forum "Jep kupi" tapi sudah merasa menjadi Politikus handal atau seakan yang hebat. Sebenarnya ini tidak jauh dari sikap fanatisme pemilih atau pendukung pasangan calon kandidat tertentu yang mempertahankan argumen diluar kontek keilmuannya yang dia kuasai.

Sebagai pemilih, kita harus bersikap dewasa. Fanatisme tidak perlu diagungkan. Kita kedepan­kan rasionalitas demi kepentingan lebih luas dan jangka pan­jang Aceh: mewujudkan masyarakat sejahtera dan ber­martabat. Keamanan pelaksanaan pilkada adalah salah satu pintu masuk menuju ke sana yang harus kita kawal bersama. 

Penulis 

Muhammad Ichsan

Pengamat Sejarah Kawasan Asia Tenggara

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here